Selasa, 23 Februari 2010

KONTRIBUSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Pendahuluan
Teknologi merupakan merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Meskipun demikian masih banyak di antara kita yang tidak menyadari akan hal itu. Sebenarnya 25 tahun yang lalu Menteri Pendidikan Daoed Joesoef telah menyatakan bahwa “Teknologi diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan. Teknologi pendidikan ini karenanya beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang penididikan”. Pernyataan kebijakan itu merupakan penegasan dari penetapan kebijakan sebelumnya, termasuk yang tertuang dalam PELITA I s/d III.
Apa yang telah merupakan pernyataan kebijakan, masih dipersoalkan sampai saat ini. Mungkin dengan dalih bahwa pernyataan Menteri yang terdahulu, tidak lagi berlaku sekarang. Di kalangan akademik masih ada yang mempertanyakan apa sebenarnya teknologi pendidikan itu, karena di Amerika Serikat saja yang ada adalah istilah Instructional Design, Development and Evaluation (IDDE di Syracuse University, Instructional System Technology (IST di Indiana University), bahkan organisasi profesi yang ada adalah AECT (Association for Educational and Communications and Technology).
Mereka yang tidak tajam kemampuan analisisnya, sifat teknologi pendidikan yang integratif seperti dinyataka

Minggu, 31 Januari 2010

Pentingnya Pendidikan Islam

I. Pendahuluan
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.
Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.

HAKIKAT POLITIK ISLAM

Saat ini, jika ada orang bicara politik, pasti selalu saja dikait-kaitkan dengan jabatan, kekuasaan, dan uang. Nampaknya, makna politik menurut kacamata masyarakat dewasa ini tidak bergeser dari ketiga hal tersebut. Pemahaman masyarakat menjadi seperti ini merupakan sebuah akibat dari perilaku para pelaku politik itu sendiri. Sepak terjang para pemain politik dari mulai masa kampanye sampai ketika sudah menduduki jabatan atau kekuasaan, yang setiap saat dapat selalu ditonton oleh masyarakat luas, sarat dengan aspek kekuasaan, jabatan dan uang. Sedikit sekali –untuk tidak mengatakan tidak ada— perilaku-perilaku mereka yang lebih menonjolkan aspek moral dan keadilan. Hal itu bisa dilihat dari perilaku-pelaku politik menjelang masa pemilihan. Hampir semuanya, selain menawarkan janji-janjinya yang belum tentu ditepati, mereka juga tidak lupa menggunakan senjata politik uang (money politik).
Menurut logika, siapa pun yang berinvestasi, pasti menginginkan keuntungan. Demikian pula jika seseorang dalam usahanya mendapatkan jabatan itu ia telah mengeluarkan dana yang tidak kecil, maka ketika ia sudah berhasil memperoleh jabatan itu, hampir bisa dipastikan ia akan berupaya sekuat tenaga mengembalikan dana yang telah diinvestasikan, meski harus dengan cara-cara yang tidak benar sekalipun.

Sabtu, 30 Januari 2010

Menggagas Kembali Konsep Sistem Pendidikan Islam

Latar Belakang
Apa sebenarnya yang masih diwarisi oleh sistem pendidikan nasional dari sistem pendidikan kolonial? Apa indikasinya? Dan yang terpenting, apa yang musti dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang carut marut itu? Perombakan total seperti apa — mengikuti saran Ajip — yang harus dilakukan?
Ketika dunia pendidikan kembali dituding telah gagal membentuk watak mulia pada anak didik, maka seperti biasa, segera muncul saran untuk memperbaiki kurikulum atau muatan pada mata ajaran. Tapi, bila sebelumnya yang dipersoalkan hanya sebatas masalah mata pelajaran atau paling jauh struktur kurikulum, Ajip Rosidi dan mungkin banyak dari kalangan pemerhati dan pelaku pendidikan mempersoalkan hal yang lebih mendasar — yakni tentang sistem pendidikan nasional yang ditudingnya masih mewarisi sistem pendidikan kolonial.

Jumat, 29 Januari 2010

Paradigma Baru Pemerintahan

(Sebuah Alternatif Pengembangan Kapasitas Pemda)

PERUBAHAN pranata dalam sistem pemerintahan daerah merupakan sebuah tuntutan proses pengembangan manajemen pemerintahan yang berkelanjutan, seiring dengan dinamika perubahan politik lokal dan kesadaran komunitas akan perwujudan sebuah pemerintahan yang baik (Good Governance).
Salah satu hal yang dapat dilihat adalah, dengan telah berjalannya hampir kurang lebih 3 tahun kebijakan otonomi daerah, melalui UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dengan segala kelemahan dan kelebihannya (utamanya dalam tataran implementasi) merupakan sebuah kebijakan fundamental dalam berpemerintahan daerah di Indonesia .
Sebagai sebuah proses perubahan yang berkelanjutan, maka sistem pemerintahan daerah membutuhkan kemauan politik pemerintah --jika tidak berlebihan disebut keberanian politik-- untuk peka dan responsif terhadap apa yang akan dilakukan dan apa yang seharusnya dikerjakan secara normatif sebagai manifesto politik (Graem Hodge, 2001) dari implementasi sistem pemerintahan itu sendiri. Hal ini mengandung sebuah konsekuensi logis yang tidak dapat dipungkiri, sebuah kebijakan pelaksanaan sistem pemerintahan membutuhkan persiapan waktu, konsistensi dalam implementasi, penegakan aturan main yang jelas (law enforcement) dan kebijakan evaluasi yang optimal, jujur, transparan dan akuntabel. Kesemuanya semata-mata ditujukan bagi efektivititas pelaksanaan sistem pemerintahan daerah.

Sabtu, 07 November 2009

Di Rumah Sakit

Apa yang kita dapatkan di kamar ini
Dari ranjang yang selalu mengajak kita bertahan?
Hanya penyerahan pada waktu dan kenyataan
Sebab disini cahaya mengabur di luar kita

Dan kata-kata tersa menjadi fana
Apa yang kita harapkan dari tubuh
Yang lemah ini?
Selain terus merangkaki rencana-rencana yang telah terjadwal rapi

Dan kita hanyut dalam sungai keringat
Ya, apa yang mesti kita perbuat dalam jaga yang sekejap ini ?
Ah, kita masih punya doa
Sewaktu sakit melambai penuh rahasia

Tapi. Kehadirannya... Membuat aku cukup kuat
Saat menapaki senyum diantara jendela kamar

Tersungging penuh kekuatan, bagai dopping yang di suntikkan ke ragaku.
Ciptakan mesin baru di dalam raga yang merapuh

Senyummu kekuatanku

Kamis, 05 November 2009

MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN

Pendahuluan

Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah mencantumkan tujuan pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Berbagai teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli sosial barat, salah satunya yang juga dianut oleh Bangsa Indonesia dalam program pembangunannya adalah teori modernisasi. Modernisasi merupakan tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh negara dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Modernisasi menjadi sebuah model pembangunan yang berkembang dengan pesat seiring